Tangerang, 10 Desember 2024 – PT Valbury Asia Futures menggelar puncak acara Sekolah Berdaya Valbury 2024, program edukasi literasi keuangan untuk guru & murid agar dapat mengelola keuangan secara bijak serta menciptakan generasi yang cerdas, kreatif, dan inovatif.
Minat membaca
buku di Indonesia dinilai masih sangat rendah. UNESCO menyebut Indeks minat
baca masyarakat Indonesia hanya diangka 0,001% atau dari 1,000 orang
Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca.
Beberapa faktor
yang menyebabkan rendahnya minat baca di Indonesia adalah kurangnya akses
terhadap bahan bacaan, minimnya variasi bahan bacaan, preferensi untuk
menghabiskan waktu di media sosial, serta metode pembelajaran di sekolah
yang masih banyak berfokus pada hafalan dan tidak mendorong siswa untuk
berpikir kritis dan kreatif.
Sementara itu hasil SNLIK (Survey Nasional Literasi & Inklusi Keuangan) OJK tahun 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43%, sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02%. Meskipun indeks literasi keuangan mengalami peningkatan sebesar 15.7% sejak 2022, mempertimbangkan Indonesia akan segera memasuki Indonesia Emas 2045, literasi dan inklusi keuangan masih menjadi sebuah tantangan yang harus segera diselesaikan. Oleh karena itu, Valbury mendukung literasi keuangan sejak dini.
Selama lebih dari 30 tahun berdiri, PT Valbury Asia Futures (Valbury) terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan kepada seluruh masyarakat Indonesia. Di akhir tahun 2024 ini Valbury bekerjasama dengan PiBo, sebuah penyedia konten digital untuk anak-anak usia 4-12 tahun menyelenggarakan sebuah event literasi keuangan dalam program ‘Sekolah Berdaya’ Valbury 2024 yang bertujuan :
·
Meningkatkan
minat baca siswa: Akses premium akun sekolah PiBo serta kegiatan Balap
Baca, permainan tantangan membaca bersama dalam aplikasi, diharapkan dapat menumbuhkan serta mendorong minat
baca pada siswa.
·
Meningkatkan
literasi finansial siswa: Penerapan Modul Ajar bertema Literasi Finansial
kepada siswa diharapkan dapat memberikan pemahaman yang baik tentang keuangan
secara umum.
·
Memberdayakan
guru: Pelatihan yang diberikan kepada guru diharapkan dapat meningkatkan
kompetensi mereka dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif dan juga
meningkatkan pengetahuan Guru dalam Literasi Finansial.
·
Membangun
sekolah yang berdaya: Sekolah menjadi contoh bagi sekolah lain dalam menerapkan
pembelajaran yang inovatif.
Sebagai ujung tombak di dunia pendidikan, ternyata banyak juga guru-guru yang menjadi korban investasi bodong dan judi online. Keprihatinan inilah yang membuat Valbury tergerak untuk memberikan edukasi literasi keuangan kepada mereka dalam bentuk webinar dan workshop “Financial Literacy Personal Finance 101”. Literasi keuangan yang baik agar mereka tidak terjebak dalam judi online atau investasi bodong.
Head of Marketing & Communication Valbury, Caroline Haryono mengatakan, “Kegiatan ini merupakan bagian dari program #ValburyBerbagi, bentuk tanggung jawab sosial & lingkungan kami untuk meningkatkan literasi keuangan Indonesia; khususnya bagi para tenaga pengajar & anak-anak di tingkat sekolah dasar sebagai landasan utama untuk mencapai kesejahteraan finansial. Kami berharap kegiatan ini dapat mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045”.
“Keberhasilan program ini adalah bukti nyata dari dampak positif inovasi teknologi dan buku cerita dalam pembelajaran. Dengan sekitar 400 jam membaca yang dikumpulkan oleh para siswa selama program, inisiatif ini tidak hanya memperkuat literasi finansial di tingkat SD tetapi juga memberdayakan guru dalam menciptakan pembelajaran yang inovatif. Kami bersyukur atas kesempatan untuk berkolaborasi dengan Valbury dalam menghadirkan literasi finansial dengan cara yang bermakna dan menyenangkan,” kata Aisha Habir, BD Director PT PiBo Media Anak (PiBo).
Melalui pemberian akses premium ke platform PiBo selama empat bulan, guru dan siswa dapat belajar secara mandiri dan kolaboratif. Setelah pelatihan, guru memiliki waktu satu bulan untuk menerapkan Modul Ajar PiBo serta melakukan Praktik Baik kepada siswa kelas 4 dalam pembelajaran di kelas, sehingga siswa dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang keuangan dan finansial secara umum
Wiwik Budiasih, Koordinator Kesiswaan SDN Pondok Kacang Barat 03 mengungkapkan, “Sekolah Berdaya’ PiBo & Valbury hadir memberi daya dan manfaat bagi warga sekolah, siswa, guru, dan orang tua. Bermitra bersama sekolah menghantarkan anak-anak bangsa menuju versi terbaik mereka.”
Kepala Sekolah SDN Jurangmangu Timur 02, Aminah menambahkan “Alhamdulillah sangat mengesankan, Terima kasih kepada PiBo dan Valbury telah mengikutsertakan SDN Jurang Mangu Timur 02 untuk mengikuti kegiatan ini (Sekolah Berdaya). Pastinya banyak sekali manfaat untuk kami selaku warga sekolah SDN Jurang Mangu Timur 02. Guru maupun siswa semua dapat termotivasi untuk selalu belajar berbagai hal terkait keuangan atau finansial.”
Dalam acara puncak ‘Sekolah Berdaya’ ini Valbury menyerahkan buku ‘The Psychology of Money’ kepada 3 orang guru sebagai inspirasi dan menambah pengetahuan mereka dalam mengelola keuangan.
“Kesan saya dalam mengikuti program Sekolah Berdaya Bersama Valbury dan PiBo, terinspirasi untuk belajar skill dalam mengelola keuangan dan membuka pemikiran untuk masa depan apa yang harus dilakukan, mengedukasi belajar dari pengalaman sebelumnya dan tentunya narasumber yang baik dan mudah dipahami apa yang disampaikan, Menemukan cara yang pas dalam mengajar minat baca pada peserta didik di era digital, termotivasi untuk selalu berfikir dan banyak belajar dari bacaan yang menarik. Harapan saya semoga dari kegiatan ini semakin luas untuk yang ditargetkan dan program sukses selalu untuk Valbury dan PiBo”, ujar Nelly Situmorang, Guru SDN Pondok Kacang Barat 03 penerima buku.
Ibu Dina Rohmita, Guru SDN Jurangmangu Timur 02 menambahkan “Dengan pelatihan tersebut saya jadi bertambah ilmu tentang keuangan sehingga bisa mengatur ulang keuangan keluarga”.
Valbury berharap dengan digelarnya kegiatan ini, dapat memberikan pemahaman mengenai cara mengelola keuangan secara bijak dan sesuai kebutuhan sejak dini. Dengan mendukung budaya literasi, kita bisa menciptakan generasi yang cerdas, kreatif, dan inovatif.
Artikel ini juga tayang di VRITIMES